Posts

Pengertian Pelumas Padat / Gemuk (Grease) dan Penggunaannya

Image
Pelumas secara fisiknya di kategorikan menjadi: Pelumas Cair Pelumas Padat Secara klasifikasi pemakai Pelumas padat ini di kategorikan lagi menjadi: Pelumas padat untuk automotif Pelumas padat untuk industri Secara proses dalam pembuatan pelumas padat untuk industri dengan otomotif tidak banyak berbeda, yang membedakannya hanyalah bahan tambah (additive) yang di campurkan dalam pelumas padat tersebut. Lembaga yang membuat spesifikasi teknik mengenai pelumas padat adalah NLGI National Lubricating Grease Institute – International technical trade association yang melayani industri pelumas gemuk dan pelumas roda gigi  Gemuk / grease / pelumas padat adalah sebuah pelumas dengan kekentalan tinggi. Pada awalnya gemuk digunakan untuk menyebut turunan dari lemak hewan, tetapi kini gemuk secara umum digunakan untuk menyebut pelumas dengan viskositas lebih tinggi dibanding minyak. Gemuk pada awalnya tersusun dari kalsium, adonan sabun sodium/ lithium dengan pengemulsi minya

Keunggulan dan Kelemahan yang Dimiliki Pelumas Sintetik

Berikut beberapa keunggulan oli sintetik dibandingkan oli mineral: Lebih stabil pada temperatur tinggi. Mengontrol/Mencegah terjadinya endapan karbon pada mesin Sirkulasi lebih lancar pada waktu start pagi hari/cuaca dingin. Melumasi dan melapisi metal lebih baik dan mencegah terjadi gesekan antar logam yang berakibat kerusakan mesin. Tahan terhadapan perubahan/oksidasi sehingga lebih tahan lama sehingga lebih ekonomis dan efisien. Mengurangi terjadinya gesekan, meningkatkan tenaga dan mesin lebih dingin. Mengandung detergen yang lebih baik untuk membersihkan mesin dari kerak Selain memiliki beberapa keunggulan pelumas sintetik juga memiliki kelemahan, adapun kelemahannya adalah sebagai berikut: Harga jual pelumas sintetik lebih mahal dibandingkan pelumas mineral. Hal ini dikarenakan proses pembuatan pelumas sintetik lebih mahal dibandingkan pelumas mineral. Pelumas sintetik kurang cocok digunakan pada mesin berteknologi lama (mesin tua), dan mesin sepeda motor.

Piramida Karakteristik Gizi Makanan

Image
Karakteristik Gizi Makanan Setiap pangan yang dikonsumsi manusia akan dimanfaatkan beberapa komponen kimia yang terdapat di dalam pangan tersebut, yang dikenal sebagai zat gizi. Ada 6 (enam) zat gizi yang berasal dari pangan, yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air. Senyawa karbohidrat, protein dan lemak dapat menghasilkan energi atau tenaga yang dibutuhkan untuk aktivitas manusia. Kelebihan pangan yang telah dikonsumsi akan disimpan kembali oleh tubuh dalam bentuk glokogen, sel-sel atau jaringan, atau disimpan sebagai lemak tubuh. Senyawa protein berperan pula sebagai pembangun dan memperbaiki jaringan yang rusak. Vitamin dan mineral berperan sebagai zat pengatur proses metabolisme di dalam tubuh. Kekurangan akan suatu jenis vitamin atau mineral tertentu akan mengakibatkan tergangguna kesehatan seseorang. Sedangkan air berperan sebagai medium universal, yang akan mengkondisikan berbagai proses pencernaan dan penyerapan serta metabolisme di dalam tubuh.

Pengaruh Koefisien gesek Bahan Pertanian Dalam Mendesain Alat

Image
Gesekan pada bahan pertanian Gesekan pada banyak kasus sangat penting untuk dianalisis pada semua bidang teknik pertanian. Gesekan selalu terjadi pada beberapa bentuk selama pergerakan bahan dan mempengaruhi gaya yang dihasilkan. Di dalam silo dan struktur penyimpanan lainnya, beban vertikal pada dinding ditentukan oleh koefisien gesekan. Selama pemindahan secara pneumatis, khususnya pada bahan berkonsentrasi tinggi, gesekan antara bahan dengan dinding merupakan hambatan yang cukup penting. Elemen tertentu pada alat pengangkut, misalnya konveyor skrup, dapat dihitung jika koefisien gesekan diketahui. Perilaku produk curah dan butiran sangat tergantung pada nilai koefisien gesekan. Gesekan berperan selama proses pemotongan dan pengepresan produk pertanian. Di bawah ini merupakan tabel koefisien gesek beberapa bahan pertanian. Perhitungan gaya geseknya sama dengan perhitungan gaya gesek biasa. Ketika suatu bahan curah atau butiran dikeluarkan dari bukaan bagian bawah silo

Pengertian Reologi - Artikel Terbaru

Image
Pengertian Reologi - Artikel Terbaru Bahan pertanian merupakan benda yang dapat terus menerus terpapar gaya selama pemrosesan, dari pemanenan, pengemasan, pemrosesan, transportasi, dan penyimpanan. Sehingga pengetahuan tentang sifat reologi penting untuk mencegah kerusakan dan mengefisiensikan proses penanganan bahan pertanian. Istilah reologi yang umum seperti modulus Young, kekuatan tensil, dan sebagainya dapat diaplikasikan. Beberapa ilmuwan seperti Mohsenin, Sitkei, dan Tsytovich menggunakan istilah bioyield point untuk menggambarkan sifat reologi yang tidak ditemui pada bahan lain. Bioyield point adalah titik pada kurva tegangan-deformasi di mana tegangan berkurang atau konstan dengan peningkatan deformasi. Titik ini mencerminkan sensitivitas dari bahan biologis terhadap kerusakan. Definisinya hampir sama dengan yield point, hanya berbeda bentuk ketika diaplikasikan ke dalam kurva. Catatan: Garri adalah adonan yang dibuat dari tepung tapioka, makanan khas wilayah

Pengelompokkan Pangan Berdasarkan Karakteristik Fisiologis

Pengelompokkan Pangan Berdasarkan Karakteristik Fisiologis Pengelompokan komoditas pertanian pangan berdasarkan karakteristik fisiologis adalah cara yang didasarkan pada ketahanan atau daya simpan suatu komoditas. Secara fisiologis, suatu pangan dapat pula berpengaruh terhadap kesegaran atau tegangan syaraf manusia (efek segar). Pengelompokan berdasarkan fisiologis dapat pula diartikan sebagai mudah atau tidaknya pangan tersebut mengalami kerusakan. Dari hal tersebut di atas maka komoditas pertanian pangan dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu pangan cepat rusak (perishable), pangan tahan lama (non perishable) dan pangan penyegar. Cepat atau tidaknya suatu bahan pangan mengalami kerusakan, biasanya sangat dipengaruhi oleh kandungan air yang terdapat pada bahan pangan tersebut. Semakin tinggi kandungan airnya, semakin cepat mengalami kerusakan. Bahan pangan yang mempunyai pengaruh terhadap tegangan syaraf, disebabkan oleh adanya senyawa alkaloid atau senyawa polifenol seperti

Dasar-Dasar Pengelompokan Pangan

Image
Dasar-Dasar Pengelompokan Pangan Kelompok pangan yang dipilah berdasarkan karakteristik agronomis, dapat ditelusuri berdasarkan nomenklatur biologi (divisi, kelas, ordo, famili, genus, species, varietas). Biasanya, pengelompokan hasil pertanian secara agronomis didasarkan pada “famili” yang sama. Namun, tidaklah selalu berlaku demikian, sehingga aspek lain yang dapat menjadi pertimbangan adalah berdasarkan bentuk, wujud atau bagian dari suatu tanaman/hewan yang dimanfaatkan. Atas dasar hal tersebut, maka hasil pertanian tanaman pangan/hewan dibagi menjadi:  Kelompok Serealia Kelompok serealia dicirikan oleh kesamaan “famili” yaitu kelompok tanaman padi-padian atau rumput-rumputan (Gramineae). Beberapa contohnya adalah: padi, gandum, jagung. Ketiga komoditas ini merupakan produk tanaman yang menjadi bahan pangan pokok manusia. Produk-produk tersebut di atas berupa butiran (bijian), yang bagian terluar adalah kulit biji yang cukup keras, tidak untuk dikonsumsi. Struktur